Kokohkan Fondasi Operasional, TRK Holding Siap Hadapi Tantangan Menuju Perusahaan Terbuka

Dalam rangka evaluasi kinerja bulanan dan penguatan sinergi antar departemen, TRK Holding kembali menggelar Rapat Evaluasi Bulanan yang dihadiri oleh seluruh leader dan pimpinan departemen. Rapat yang dilaksanakan di Kantor Pusat TRK Holding, Kolaka, pada Jumat, 26 September 2025, ini dipimpin langsung oleh Direktur Operasional, Bapak Yus Marasabessy.

Pertemuan ini menjadi forum strategis untuk membahas berbagai aspek operasional, mulai dari efisiensi alat berat, manajemen pemeliharaan, hingga keselamatan kerja, sekaligus menyatukan visi dalam menghadapi tantangan masa depan.

Visi Besar dan Kualitas SDM sebagai Ujung Tombak

Dalam arahannya, Bapak Yus Marasabessy menekankan bahwa tantangan yang akan dihadapi perusahaan di masa mendatang akan semakin besar, terutama dengan adanya rencana TRK Holding untuk menjadi perusahaan terbuka (Tbk). Beliau menegaskan bahwa untuk menghadapi tantangan tersebut, perusahaan mutlak membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di semua lini.

"Satu hal yang saya mau titikberatkan, kita harus bergandengan tangan. Perusahaan ini ke depan butuh orang-orang berkualitas," tegas Bapak Yus Marasabessy.

Para leader dan pengawas, menurutnya, adalah ujung tombak yang memegang peranan krusial dalam memastikan semua proses berjalan sesuai standar dan target perusahaan.

Fokus Utama pada Tiga Pilar Operasional

Rapat evaluasi kali ini menyoroti tiga pilar utama yang menjadi fondasi kekuatan operasional perusahaan:

  1. Optimalisasi Aset dan Efisiensi Biaya: Salah satu agenda utama adalah memastikan tidak ada alat berat yang dalam posisi stand by. Mengingat semua unit merupakan sumber pendapatan utama untuk menopang beban finansial perusahaan yang mencapai 8,5 Miliar Rupiah, setiap alat harus beroperasi secara produktif. Hal ini didukung dengan rencana pemeliharaan (maintenance) yang lebih terstruktur, proyeksi kebutuhan suku cadang untuk tiga bulan ke depan, serta pengawasan ketat terhadap penggunaan komponen vital seperti ban dan bahan bakar (BBM).
  2. Penguatan Budaya Keselamatan (Safety First): Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi perhatian serius. Seluruh leader departemen diinstruksikan untuk tanpa henti mengingatkan para driver dan operator agar selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan dalam bekerja. Para pengawas di lapangan juga diminta untuk lebih proaktif dan tegas dalam menegur setiap perilaku ugal-ugalan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun lingkungan kerja.
  3. Kolaborasi dan Komunikasi Antar Departemen: Rapat ini menegaskan kembali pentingnya komunikasi dan koordinasi yang solid antar tim. Disorot secara khusus perlunya sinergi antara tim Maintenance, Logistik & Purchasing, serta Operasional. Beberapa solusi konkret yang disepakati antara lain adalah sentralisasi permintaan suku cadang melalui satu pintu, keharusan adanya laporan untuk setiap penggunaan suku cadang, dan pengembangan SOP baru untuk memastikan alur barang lebih terkontrol. Tim logistik juga didorong untuk tidak bergantung pada satu vendor saja demi menjaga fleksibilitas dan efisiensi.

Dengan memperkuat ketiga pilar ini, TRK Holding tidak hanya meningkatkan kinerja operasional harian, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang.

Pertemuan ini ditutup dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk terus berbenah. Semua pimpinan sepakat bahwa dengan bergandengan tangan dan fokus pada solusi, setiap tantangan dapat diatasi. Langkah ini merupakan cerminan dari motto perusahaan: "Tumbuh Bersama, Tangguh Bersama".